Sering kita temui dalam pergaulan sehari-hari seseorang yang merasa rendah diri/terganggu dalam pergaulan karena lawan bicara merasa terganggu oleh bau mulutnya.Bau mulut dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi penderita, terutama mereka yang banyak berhubungan dengan masyarakat seperti artis, guru, pemuka masyarakat/agama, salesman dan lain-lain. Bau mulut dapat rnenyebabkan mereka menarik diri dari pergaulan karena rasa rendah diri. Penderita akan makin jarang berkomunikasi secara terbuka mengenai keadaannya sehingga keadaannya dapat menjadi semakin parah.Pada umumnya bau mulut disebabkan oleh keadaan dalam rongga mulut yang tidak sehat/bersih.Meskipun demikian faktor-faktor penyebab di luar mulut se-perti kelainan saluran pernapasan bagian atas dan bawah, gangguan neurologik, saluran pencernaan makanan, penyakit-penyakit sistemik tertentu dan pemakaian obat-obat tertentu dapat juga menjadi penyebab timbulnya bau mulut.Bau mulut dapat disebabkan oleh beberapa hal :
1. Bau mulut yang disebabkan faktor lokal yang bersifat patologis/penyakitContoh:Gigi lubang, penyakit periodontal, luka bekas pencabutan gigi, jaringan nekrotik pada ulserasi mulut, keganasan dalam mulut/faring. Jamur pada lidah.
2. Bau mulut yang disebabkan faktor lokal yang bersifat non-petologis/bukan penyakitContoh:Bau mulut pada pagi hari, gigi tiruan yang kotor, obat yang sering dipakai dalam perawatan gigi/endodontik seperti eugenol, kreosot dan lain-lain.
3. Bau mulut yang disebabkan faktor sistemik yang bersifat patologisContoh:Diabetes mellitus yang tak terkontrol berbau aseton, penyakit hati taraf terminal berbau amin mirip bau mayat segar,Gagal ginjal kronik berbau ammonia/urin, kelainan darah berbau amis
4. Bau mulut yang disebabkan faktor sistemik yang bersifat nonpatologisContoh:Pemakan daging berlebihan, susu, makanan dan minuman yang berbau seperti bawang putih, bawang merah, petai dan alkohol, orang yang lapar/perut kosong sehingga udara dan lambung keluar melalui mulut.
5. Bau mulut yang disebabkan xerostomia/jumlah air ludah berkurang Contoh:orang yang bernapas melalui mulut, radioterapi pada daerah leher dan kepala penyakit dengan demam yang tinggi dan dehidrasi, perokok, proses menua orang yang sedang berpuasa.Meskipun penyebab bau mulut ini bersifat multifaktorial, menurut Brening dan Tonzetich (1997) hampir 85% bau mulut disebabkan fak-tor dalam rongga mulut.
Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan awal menghilangkan faktor lokal dalam mulut selain pemeriksaan kesehatan secara umum untuk mengetahui adanya penyakit sistemik yang dapat menjadi penyebab. (Burket, 1971 dan Dominic dkk, 1982 ).Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah timbulnya bau mulut.a. Penanggulangan faktor-faktor lokal dalam mulut yang harus dilakukan meliputi :
1) Perawatan lesi-lesi dalam mulut seperti luka bekas pencabutan, mukositis/ulserasi oleh karena penyebab lain, fistula oroantral akibat pencabutan gigi.
2) Perawatan penyakit-penyakit periodontal terutama jika disertai poket yang dalam.
3) Koreksi keadaan dalam mulut yang memungkinkan pengumpulan sisa makanan seperti karies gigi, kontak antar gigi tidak baik, sisa akar dan karang gigi.
4) Penyuluhan cara pemeliharaan protesa yang benar.
5) Pemeliharaan kebersihan mulut dengan cara menggosok gigi dan lidah terutama lidah bagian dalam setiap kali habis makan. b. Mengubah kebiasaan dan pola makan/diet.Anjuran mengubah kebiasaan dan diet yang berpe-ngaruh terhadap timbulnya bau mulut seperti perokok, pecandu alkohol, pemakan daging, bernafas melalui mulut, makanan berbau seperti pete, jengkol, bawang putih, bawang merah, diharapkan dapat menghilangkan bau mulut.c. Menganjurkan minum air putih 8 - 10 gelas perhari, mengunyah permen karet atau menghisap permen, dimaksudkan untuk memperbanyak aliran air ludah yang dapat mengurangi bau mulut yang terjadi (Bruket, 1971; Dominic dkk, 1982 dan Mc Dowell dkk, 1993).d. Menggunakan obat kumur.Pemakaian obat kumur baik yang mengandung anti-septik dan pengharum, pasta gigi dan spray mulut yang me-ngandung pengharum akan menghilangkan/mengurangi bau mulut untuk sementara (Bruket, 1971: Dominic dkk, 1982 dan Mc Dowell dkk, 1993; Dayan, dkk 1982). Sebaiknya pemakaian obat kumur terutama yang me-ngandung antiseptik jangan terlalu lama dan terlalu sering karena cenderung membuat mukosa mulut kering dan mengubah keseimbangan flora normal mulut (Dominic dkk, 1982 dan Mc Dowell dkk, 1993), selain itu obat kumur dengan kandungan alkohol > 25% akan meningkatkan resiko timbulnya kanker mulut dan faring sekitar 50% (Me Dowell dkk, 1993).Anjuran pada penderita bau mulut:Dalam upaya mencegah terjadi-nya bau mulut, seseorang dianjurkan:a. Menjaga kesehatan dan ke-bersihan gigi dan mulutnyab. Menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkoholc. Menghindari makanan yang menimbulkan bau yang tajamd. Menganjurkan minum air putih 8-10 gelas perhari, mengunyah permen karet atau menghisap permen.
posted @ Thursday, April 09, 2009 8:28 AM by cakrawala
posted @ Thursday, April 09, 2009 8:28 AM by cakrawala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar