KELUARGA BESARKU....

Selasa, Agustus 10, 2010

TANGISAN ROSULLULLOH SAW

Siang itu Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah meninggalkan rumah untuk berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Semenjak menikah dengan Ali, Fatimah tidak lagi tinggal bersama Rasulullah. Maka sebagai pengobat rindu hati Fatimah dan Ali terhadap Rasulullah, mereka selalu meluangkan waktu untukmengunjungi sang ayah. Namun pada kunjungan hari itu mereka mendapati Rasulullah tidak sebagaimana biasanya. Dari luar rumah terdengar suara tangisan Rasulullah yang menyayat hati. Ali dan Fatimah berhamburan masuk ke dalam rumah ingin segera mengetahui apa yang sedang terjadi dengan Rasulullah. Rasulullah sedang duduk termenung di dalam rumah. Tergurat kesedihan yang amat dalam di wajahnya. Air matanya terus meleleh membasahi kedua pipi yang putih bagaikan pualam. Sesuatu yang besar telah terjadi hingga Rasulullah menangis tiada henti.“Assalamua’alika Ya Rasulallah… Apa yang telah terjadi…”tanyaAli.“Wahai ayah, sesuatu apakah yang telah membuat ayah bersedih. Mengapa air mata ayah terus menetes?” sambung Fatimah. Rasulullah memandang putri dan menantunya, lalu beliau berkata, “Tadi malam ada seseorang yang mengajakku naik ke langit… Lalu membawaku ke suatu tempat yang sangat mengerikan. Jurang-jurang dalam yang dipenuhi dengan api yang berkobar… Lalu aku melihat orang-orang perempuan dari umatku yang disiksa dengan bermacam-macam siksaan. Begitu dahsyatnya siksaan itu hingga mereka menjerit-jerit kesakitan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis seperti ini”. “Wahai anakku…Diantara siksaan itu, aku melihat perempuan-perempuan yang digantung dengan rambutnyalaluotaknyamendidih”.“Kemudian aku melihat perempuan-perempuan yang digantung dengan lidahnya, lalu air panas mendidih dituangkan ke tenggorokannya”.
“Di sudut yang lain aku melihat perempuan-perempuan yang diikat kedua kakinya hingga puting payudaranya dan kedua tangannya diikatkan pada ubun-ubunnya, kemudian Allah memerintahkan ular-ular berbisa dan kalajengking untuk menggigit dan menyengat tubuh-tubuh mereka”.“Tidak hanya itu. Ada lagi perempuan-perempuan yang digantung dengan kedua puting payudaranya”.“Lalu aku lihat perempuan-perempuan berkepala babi namun tubuh mereka seperti keledai dan telah disiapkan untuk mereka satu juta macam siksaan yang lain”.“Aku juga melihat perempuan-perempuan yang wajahnya seperti anjing, sedangkan api masuk dari mulutnya dan keluar dari duburnya, lalu malaikat memukul mereka dengan palu-palu dari api”.Rasulullah diam. Sesekali beliau mengusap air mata yang membasahi pipinya. Lalu bertanyalah Fatimah, “Wahai Ayahku tercinta, Apakah yang telah diperbuat oleh perempuan-perempuan itu? Sehingga mereka harus menerima siksaan yang sangat mengerikan itu?”Rasulullah menjelasakan, “Wahai putriku, perempuan-perempuan yang digantung dengan rambutnya itu adalah perempuan yang tidak mau menutup rambutnya dari laki-laki yang bukan mahram”. Dia malah bangga apabila ada laki-laki yang terpesona dengan keindahan rambutnya sehingga dia enggan mengenakan kerudung atau jilbab.“Sedangkan perempuan-perempuan yang digantung dengan lidahnya adalah mereka yang mulutnya sering mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati suaminya”. Istri yang seharusnya bertutur kata yang baik, lemah lembut dan santun terhadap suami, ternyata malah sering melontarkan umpatan, celaan, hinaan dan kata-kata yang kasar. Maka itulah pembalasan yang setimpal dengan perbuatannya. “Lalu perempuan-perempuan yang digantung dengan puting payudaranya itu adalah perempuan yang menyakiti suami di tempat tidur”. Dia suka menolak ajakan suami di tempat tidur dengan tanpa alasan yang jelas.
“Lalu kenapa dengan perempuan-perempuan yang kedua kakinya diikat hingga puting payudaranya dan tangannya sampai ubun-ubun, lalu tubuhnya digerogoti ular dan kalajengking itu Ya Rasulullah…”tanyaFatimah.“Mereka adalah perempuan yang tidak mau segera mandi junub setelah suci dari haid dan suka melalaikan shalat” jawab Rasulullah “Bagaimana dengan perempuan-perempuan yang berkepala babi dan bertubuh keledai? Kesalahan apa yang telah mereka lakukan?” tanya Fatimah.
“Wahai Fatimah, mereka adalah perempuan yang suka mengadu domba dan suka berbuat dusta”. Dia sebarkan berita-berita dusta untuk mengadu domba manusia.
“Sedangkan perempuan-perempuan yang yang bertubuh seperti seekor anjing, lalu api dimasukkan ke mulutnya dan keluar melalui duburnya adalah perempuan yang suka mengungkit ungkit pemberian dan suka dengki terhadap kenikmatan yang orang lain” jelas Rasulullah.Fatimah dan Ali tertegun mendengar cerita yang merupakan kejadian nyata yang dilihat oleh Rasulullah dalam perjalanan Isra’ Mi’raj. Allah sengaja menunjukkan kejadian-kejadian itu kepada rasulNya agar menjadi peringatan bagi seluruh umat, khususnyaorang-orangyang beriman.Di akhir cerita Rasulullah berpesan kepada Fatimah, “Wahai anak perempuanku.. Celaka bagi seorang istri yang menentang pada suaminya ”Hadits Riwayat Az Zawajir Sahabat, jangan ditunda-tunda lagi kita harus terus menerus memproses diri untuk memperbaiki cara beragama kita selama ini, jangan merasa sudah sempurna kemudian kita berhenti belajar. siapa lagi panutan yang layak kita dengar kalau bukan Rosulullah, melaksanakan pesan-pesan Beliau adalah

bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

KOMUNIKASI MASSA / SEKKAU 85.124

KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA SEKOLAH KOMANDO KESATUAN KERTAS KARYA PERORANGAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA 1. Jelaskan secara detail apa saja yang Anda ketahui tentang Republika dan Suara Pembaharuan, baik menyangkut organisasi perusahaan dan keredaksian, maupun isi serta gaya bahasa dari kedua suratkabar tersebut. Jawab: a.Republika. Salah satu surat kabar harian Indonesia yang ditulis dalam bahasa Indonesia dengan beralamat di Jl. Warung buncit raya nomor 37 Jakarta Selatan 12510 tlp (021) 7803747 (15 saluran) faximili (021) 7983623 E-mail sekretariat@republika.co.id, Koran Republika salah satu koran yang bergariskan atau berlandaskan keislaman dan dirikan oleh kalangan komunitas Muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se - Indonesia yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993. Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu, aspirasi umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media ini bukan hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat antusias memberi dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per orang. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan publik. Terbit, Bertahan, dan Maju Dengan Kreatifitas. Mengelola usaha penerbitan koran bukan perkara sederhana. Selain sarat dengan modal dan sarat SDM, bisnis inipun sarat teknologi. Keberhasilan Republika menapaki usia 15 tahun merupakan buah upaya keras manajemen dan seluruh awak pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang dilakukan oleh perusahaan yang menerbitkan koran ini sejak 1993 untuk mengelola segala kerumitan itu. Selain dituntut piawai berhitung, pengelola koran juga harus jeli, cerdik, dan kreatif bersiasat untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Sejak awal, Republika memang dekat dengan "sesuatu yang baru". Tatkala lahir, Republika menggebrak dengan tampilan "Desain Blok" yang tak lazim. Republika pun mampu menyabet gelar juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993. Tahun 1995, Republika membuka situs web di internet. Republika menjadi yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh ( SCJJ ) pada tahun 1997. Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. Selalu dekat dengan publik pembaca adalah komitmen Republika untuk maju. Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT Republika Media Mandiri ( RMM ). Sementara PT Abdi Bangsa naik menjadi perusahaan induk ( Holding Company ). Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan inovasi penyajian untuk kepuasan pelanggan. Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat mungkin membuat Republika selalu dekat dan meladeni keinginan publik. Memang, upaya itu jelas tak mudah. Namun, kami menikmatinya selama ini.(sumber about Us Republika). Berita-berita yang dimuat selalu berorientasikan Islam dan koran yang bermedia da’wah. Jumlah tiap edisi 12 lembar atau 24 halaman termasuk halam yang memuat berita tentang Islam. Motto dari harian ini adalah Republika Pegangan Kebenaran. 1)Redaksi. Susunan redaksi Republika untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut: a)Pemimpin Redaksi : Ikhwanul Kiram Mashuri b)Wakil Pemimpin Redaksi :Nasihin Masha c)Redaktur Pelaksana: Arys Hilman d)Wakil Redaktur Pelaksana : 3 orang e)Direktur Utama : Erick Thohir f)Direktur operasional & SDM: H Daniel wewengkang. g)Direktur Pemasaran: Nuky Surachmad. h)Direktur Keuangan :Racmat Yuliwinoto 2)Isi Koran Republika. harian Republika dibagi menjadi tiga halaman depan, yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, halaman kedua memuat Gaya dan Mode, berita bisnis dan kuliner, serta bagian berita olahraga, yang secara pokok termuat dalam kelompok berita sebagai berikut : a)Pemberitaan atau informasi. Isi dari berita Up To date, gaya bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti,betuk tulisan calibri dengan single sepasi. Tidak terlalu memasang iklan yang banyak. b)Pendidikan.Tidak banyak membahas masalah pendidikan namun ada satu lembar khusus yang berisikan Sastra Islam, serta perjuangan Islam. Kalupun membahas masalah pendidikan hanya berisikan tentang berita yang hangat seperti habis melaksanakan UN (Ujian Nasional), hal ini termuat pada lembar khusus. c)Sosial Budaya.Dalam rubrik sosial budaya ini selalu mengangkat tentang Budaya Islam dan cenderung mengarah ketimur tengah. d)Informasi hiburan. Nyaris tidak ada, karena tidak mengutamakan Gosip. b.Suara Pembaharuan. Suatu surat kabar harian umum yang terbit sore hari, dan beralamat di Jl. Dewi Sartika 136-D, Jakarta 13630 tromol post 1015 JNG telp (021) 801-4077 (16 saluran), (021) 8007988 fax (021) 8007262, 801-6131 adapun penerbit adalah PT Media Interaksi Utama, koran ini mulai terbit pada 4 februari 1987 sebagai kelanjutan dari harian umum sore SINAR HARAPAN yang terbit pertama 27 April 1961. Adapun rincian dari koran ini adalah sebagai berikut : 1)Redaksi. Susunan Redaksi dari koran ini adalah : a)Ketua Dewan Redaksi : Sabam Siagian b)Wakil Ketua : Dr Sutarno c)Presiden Direktur: Wim Tangkilisan d)Direktur: Randolph Latumahina dkk e) Direktur eksekutif: Marygold Maltimoe 2)Isi Koran Suara Pembaharuan : Adapun isi dari koran Suara Pembaharuan adalah sebagai berikut : a)Koran Suara Pembaharuan pada saat memberitakan tentang pemekaran Tapanuli Selatan, disini ia lebih menyoroti tentang dukungannya akan pemekaran tersebut. Yang mana menyebutkan bahwa menurut analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat ) terhadap pendapat mengenai perkembangan yang timbul di Tapanuli serta benturan pendapat serta peralihan Tapanuli menjadi stu provinsi berpotensi mengancam kekuatan di Tapanuli. Tapanuli adalah benteng kerukunan beragama etnis Batak. Kampanye merebut Jabatan gubernur setiap lima tahun beresiko benturan agama. Kejadian itu salah satu bentuk ancaman terhadap keharmonisan rakyat Tapanuli. Didalam pemberitaan ini pula Suara Pembaharuan menyebut Pemerintah atau penguasa negeri ini mempersulit keinginan rakyat Tapanuli untuk lebih maju atau lebih mamajukan dirinya (Tapanuli), akibat dari kebijakan yang mempersulit ini, perjuangan pemekaran Tapanuli kini di kondisikan menjadi Sumut diterpa SARA. Disini beritanya bahwa rakyat sudah mengklaim bahwa sudah 63 tahun merdeka, Tapanuli tetap miskin dan semakin ditinggalkan warganya. Rakyat juga memohon agar kepada mereka diberikan kesempatan memajukan daerahnya dengan memekarkan eks keresidenan Tapanuli menjadi dua provinsi yaitu provinsi Tapanuli dengan provinsi Sumatera Tenggara. Rakyat merasa di diskriminasi karen sudah mengajukan permohonan ini ke DPR namun belum mendapat respon atau tidak ada realisasinya pada tahun 2000 bulan Juni, mereka menganggap bahwa kepulauan lain tidak dipersulit misalkan : Keppri, Babel, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, Malut, dan Papua Barat dan sekarang telah menjadi provinsi. Hal ini menyulut dan puncaknya pada tanggal 3 Februari 2009 ribuan pendukung Protap ( Propinsi Tapanuli ) berunjuk rasa di DPRD Sumut. Massa tidak lagi terkontrol dan bisa leluasa masuk ruang sidang DPRD dan berakibat ketua DPRD Sumut H. Abdul Azis bermarga angkat beretnis Batak Dairi meninggal, penyebabnya ada yang berpendapat sakit jantung adapula yang berpendapat dianiaya. Didalam pemekaran ini Gubernur Sumatera utara Syamsul Arifin sudah memberikan persetujuannya terhadap Protap. Mereka mendesak pemerintah agar segera campur tangan menyelesaikan kasus di Tapanuli ini dan segera memberikan persetujuannya. Menurut berita koran ini, rakyat mengklaim kalau Pemerintah RI telah rela memerdekakan Timtim lewat referendum (30/08/1999), pemerintah RI lewat kesepakatan Helsinki (15/08/2005) telah meberikan konsesi-konsesi istimewa kepada rakyat aceh, kalau Pemerintah RI tidak mau dituduh melakukan pembiaran terhadap penderitaan rakyat Tapanuli, adalah adil memberikan kepada rakyat Tapanuli untuk melakukan jajak pendapat ” setuju atau tidak ” Tapanuli di mekarkan menjadi dua provinsi. 2.Jelaskan mengapa salah satu Edisi Republika memuat laporan yang mendalam tentang diadukannya Tifatul Sembiring kepada Polisi yang terkait dengan pelanggaran kampanye pemilu lebih awal dalam demo anti Israel dan mengapa Suara Pembaharuan justru menyoroti terhadap upaya pembentukan Propinsi Tapanuli Selatan yang mana di motori oleh tokoh-tokoh kristen Batak ? a.Dalam kaitan tentang pelanggaran Tifatul Sembiring pada demo anti Israel, koran ini (Republika) ada suatu macam kecenderungan pembelaan, didalam isi beritanya di Kop atau judul berita pasti suatu hal-hal yang positif tentang Tifatul Sembiring. Dari gaya tulisan ini khalayak bisa menilai kalau koran ini mempunyai kecenderungan politik, apalagi berkaitan dengan partai-partai yang berbasiskan Islam. Ada beberapa tulisan yang mungkin kurang dikoreksi oleh redaksi sehingga salah, namun hal ini tidak begitu masalah. b.Mengenai PKS yang melaksanakan Demo besar-besaran yang menentang Israel menyerang ke Jalur Gaza koran ini juga memberitakan hal yang positif terhadap Tifatul Sembiring dan menganggap bahwa yang disampaikan Tifatul tersebut benar serta tidak melanggar kampanye, lain dengan pernyataan panwaslu bahwa apa yang disampaikan pada Demo tersebut adalah suatu bentuk pelanggaran pemilu diduga melanggar pasal 269 UU No 10 tahun 2008. Dan berita di koran ini mengklaim bahwa penangkapan ini adalah suatu kesalahan. Menurut dia, spanduk yang dibawa PKS dalam aksi itu antara lain bertuliskan "Save Palestine", "Zionism Destroys Humanity, Act Now", "One man one dollar to save Palestine". "Tidak ada satupun spanduk yang berisi tulisan terkait dengan kampanye partai,"ujarnya. Soal adanya bendera PKS dalam aksi itu, Tifatul mengatakan bahwa bendera itu merupakan lambang identitas bagi yang menggelar aksi. "Semua kelompok yang berdemo kan membawa identitas. Karena yang demo PKS ya wajar dong kita bawa bendera partai," ujuarnya. Identitas bendera juga untuk memudahkan polisi dalam melakukan identifikasi. Yang pada akhirnya penyidikan terhadap Tifatul Sembiring di hentikan karena faktor disamping tidak adanya bukti juga karena faktor politis. 3.Dalam sertijab Kasau memang benar koran ini kurang begitu tertarik, karena pada saat Dispenau mengundang wartawan untuk hadir disertijab Kasau yang notabene Bintang 4 namun wartawan yang hadir jauh lebih banyak pada sertijab Kapolda padahal cuma Bintang 2, sungguh ironis sekali, dan saya tidak tahu mengapa dan apa latar belakang sehingga hal ini merupakan bukan berita yang menarik. Jawab : Menurut pendapat saya mengapa berita ini kurang menarik dianggapnya oleh wartawan, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Dan faktor-faktor ini tentunya mempunyai alasan tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut : a.Faktor Bisnis, wartawan atau koran menilai bahwa masyarakat atau publik kurang familiar dengan Kasau jangankan tahu orangnya tahu namanya aja tidak dan dimungkinkan menurut wartawan hal ini tidak ada nilai jualnya, karena kinerja dari bintang 4 (Kasau) tidak berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga menimbulkan apatis di masyarakat tentang TNI AU. b.Faktor Kepentingan, bila kita lihat bahwa kepolisian mempunyai kewenangan yang luar biasa dan wilayah kerja yang luas dan langsung berhubungan dengan masyarakat / publik. Hal ini yang membuat para wartawan tertarik karena keinginan wartawan mengetahui secara langsung apa dan bagaimana serta visi dan misinya Kapolda yang baru, bisa tidak mengamankan wilayah dan memberantas beberapa kejahatan atau pelanggaran hukum yang menurut wartawan belum tuntas. Sebenarnya hal ini suatu hal yang wajar. Siapapun pasti ingin koranya laku di jual. Jadi faktor ini tentunya sangat terkait dengan faktor yang diatas. Disamping itu pemberlakuan sistem pengamanan bila ada acara dilngkungan TNI, kadang kita terlalu berlebih dan begitu ketat sehingga wartawan terkesan tidak di butuhkan dalam acara ini padahal mereka mempunyai hak untuk mempublikasikan. Kita harus akui bahwa masyarakat atau publik lebih mengenal Polisi dari pada TNI khususnya TNI AU dan kecenderungan mayarakat lebih akrab dengan pihak kepolisian dari pada dengan TNI di sebabkan oleh beberapa faktor yang sudah disebut diatas. Sebagai TNI sebenarnya hal ini merupakan keprihatinan tersendiri dan kita harus mengakui akan hal tersebut dan kitapu semestinya berinterospeksi bahwa sudahkan kita (TNI) berbaur dengan masyarakat ? sudahkah kita berbuat terbaik untuk masyarakat ? berbuat dalam hal ini yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Didalam hal ini partisipasi para petinggi TNI AU dalam pemerintahan belum bisa memberikan andil yang banyak. Dan cenderung pasif setelah pensiun sehingga menimbulkan masyarakat menjadi apatis. Dengan apatisnya masyarakat inilah membuat media semakin tidak tertarik terhadap TNI. Sebagi saran kepada para senior yang sudah purna tugas, bergabunglah dengan pemerintah untuk membangun negeri ini agar kita dan masyarakat lebih mengenal dengan dekat akan apa sebenarnya TNI AU tersebut. Dan saran pula untuk bagi kita yang masih aktif marilah kita cari simpati dan membangun empati di masyarakat, jaganlah otoriter yang kita lakukan di dalam (di TNI) kita aplikasikan di masyarakat.marilah kita bangun citra TNI ini untuk menjadi lebih baik. Tanamkan di hati masyarakat bahwa sebenarnya TNI menyukai hal kebaikan dan menolak kekerasan. Bila di lihat masyarakat masih trauma terhadap sikap TNI yang menurutnya (masyarakat) arogan, sok kuat, dan tidak mau mengalah dalam segala urusan serta asal main hantam. Kitapun harus mengakui bahwa hal tersebut masih ada dilingkungan TNI, untuk itu sebagai Perwira atau sebagai insan yang cinta TNI marilah kita bangun citra ini dimulai dari pengawasan terhadap anak buah dan marilah kita bersikap fair dan marilah kita tingkatkan sumberdaya yang ada baik itu diri kita maupun di lingkungan dimana kita bekerja. 4.Issue apa di lingkungan TNI AU yang bisa di jual ke media sehingga kegiatan TNI AU banyak diliput oleh media. Jawab : Adapun hal-hal yang bisa di jual di media bila melihat di TNI AU sebenarnya sangat mahal, karena image masyarakat bahwa TNI AU itu adalah pesawat tempur dan yang menarik di masyarakat adalah tentang kedekatan masyarakat terhadap pesawat tempur ini, untuk itu perlu dilakukan pengorbanan bila ingin masyarakat lebih dekat dengan TNI AU, di samping itu beberapa yang harus diperhatikan agar publik atau masyarakat tertarik, diantaranya : a.Berdayakan Binpotdirganya se-optimal mungkin. Kita tahu bahwa pemerintah telah mengucurkan anggaran untuk pemberdayaan wilayah, hal ini bisa kita lakukan bila anggaran tersebut benar-benar di aplikasikan sesuai dengan rencana dan program. Disinilah kesempatam kita untuk lebih mensosialisasikan kepada mayarakat tentang TNI AU. b.Bila di TNI AL ada NBOD ( Naval Base Open Day ) setiap tahun, adakan Air Force Open Day, undang masyarakat umum untuk lebih dekat lagi dengan alutsista yang telah dibeli dari uang rakyat sasarannya masyarakat akan lebih kenal dengan TNI AU. Di dalam acara ini libatkan para wartawan dan permudah mereka dalam meliput. c. Melalui sarana olah raga kedirgantaraan. Undang atau ajak para pengusaha kaya untuk bergabung di olah raga ini, mengapa kita mengundang orang kaya ? karena merekalah yang punya finansial dan otomatis mereka dekat dengan wartawan. d.Optimalkan kegiatan sosial dan melibatkan diri dalam acara-acara sosial serta kerjasama dengan institusi lain dan aktif mengikutinya. Bangun citra positif dalam kegiatan sosial ini agar media menyoroti selanjutnya di publikasikan. Jakarta 30 April 2009 Perwira Siswa Bambang Mulyono Kapten Laut (S) NRP 13508/P